Minggu, 11 Mei 2014

i

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

vbArticles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Articles > Pregnancy

Ibu Hamil, Boleh Makan Apa?

Saat hamil, sebaiknya bunda lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Walaupun sedang mengandung jabang bayi, bukan berarti makan sekaligus 2 porsi. Hati-hati berat badan yang naik secara berlebihan. Sebaiknya makan dalam jumlah wajar dan pilih menu bermutu untuk kesehatan bunda dan janin di perut.
Sebaiknya konsumsi:
  1. Ikan
    Ikan laut mengandung banyak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Namun jika bunda tidak yakin dengan kualitas ikan laut akibat air laut yang tercemar, coba ganti dengan ikan darat. Kebutuhan omega 3 bisa dipenuhi melalui sumplemen anjuran dokter.
  2. Telur
    Pilih yang difortifikasi omega 3
  3. Sayuran
    Pilih yang berwarna, jika perlu pilih jenis organik
  4. Daging
    Pilih yang segar dan bermutu baik. Batasi makan daging bagian jeroan, seperti paru, babat dan usus karena kolesterolnya tinggi.
  5. Buah-buahan
    Pilih yang segar dan berwarna karena vitaminnya lebih banyak. Cuci bersih kulit buah dengan sabun khusus buah dan sayur, untuk membuang lapisan lilin.
  6. Sumber karbohidrat
    Beras merah kebih unggul dari beras putih sebab kandungan seratnya lebih banyak, vitamin dan mineralnya 2-3 kali lebih banyak (di antaranya vitamin B) dan zat besinya lebih tinggi. Untuk roti, pilih dari gandum (whole wheat), bukan tepung putih karena seratnya lebih banyak.
  7. Minyak goring
    Pilih minyak zaitun jenis untuk menggoreng. Jika pakai minyak goreng kelapa sawit, gunakan minyak baru, jangan bekas (jelantah) karena mengandung zat benzena yang mencetus kanker.
 Sebaiknya menghindari konsumsi:
  1. Makanan mentah atau setengah matang
    Seperti: telur mentah, daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.
    Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).
  2. Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi.
  3. Kafein dan Teh herbal secara berlebihan
    Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.
    Hati-hati dengan beberapa teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi.
  4. Keju dan produk susu mentah atau belum dipasteurisasi
    Seperti: susu mentah, keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi). Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu 60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
  5. Minuman alkohol, soda dan minuman lainnya yang kandungan gulanya tinggi
    Air putih dan jus buah segar adalah minuman paling baik dikonsumsi siapa pun, terutama bagi ibu hamil.
- See more at: http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/159-ibu-hamil-boleh-makan-apa?utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=searc&utm_campaign=SearchAlwaysOn&gclid=CL65n93apL4CFZclvQodRU8Apw#sthash.ZkizglS2.dpuf

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Perawatan Payudara

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Perawatan Payudara

 Topik                            :           Perawatan payudara
Target dan Sasaran     :           Ibu menyusui
Hari / Tanggal           :           Kamis 5 Januari 2012
Waktu                          :           09.00 – 09.30
Tempat                        :           Ruang IDA
o   Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat dari perawatan payudara  yang dilakukan di Ruang IDA
o   Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mampu:
a.      Menjelaskan pengertian perawatan payudara
b.      Menjelaskan manfaat perawatan payudara
c.       Menjelaskan akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
d.     Menjelaskan persiapan perawatan payudara
e.      Menjelaskan cara perawatan patudara
o   Metode
a.      Ceramah
b.      Tanya jawab
o   Media
Leaflet
o   Tahap Kegiatan
No
Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
1
5 menit
Pembukaan :
o   Penyampaian salam
o   Perkenalan
o   Menjelaskan topik penyuluhan
o   Menjelaskan tujuan
o   Apersepsi
o   Kotrak waktu
o   Membalas salam
o   Memperhatikan
o   Memperhatikan
o   Memperhatikan
o   Memperhatikan dan memberi respon
o   Memperhatikan
2
15 menit
Pelaksanaan :
o   Penyampaian materi
o   Sesi tanya jawab
o   Memperhatiakan penjelasan dan mencermati mater
o   Menanyakan hal-hal yang belum jelas
3
5 menit
Evaluasi :
o   Memberikan pertanyaan lisan (menanyakan kembali)
Partisipasi aktif
4
5 menit
Terminasi :
o   Menyimpuklan hasil menyuluhan
o   Mengakhiri dengan salam
o   Memperhatikan
o   Menjawab salam
o   Evaluasi
a.       Prosedur
o   Pre test
o   Post test
b.      Jenis test
o   Pertanyaan secara lisan.
o   Butir-butir soal :
ü  Apa itu perawatan payudara ?
ü  Apa manfaat perawatan payudara ?
ü  Apa akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara ?
ü  Apa alat-alat yang digunakan untuk perawatan payudara ?
ü  Bagaimana cara perawatan payudara ?
Lampiran Materi
PERAWATAN PAYUDARA
1.      Konsep tentang Payudara Selama Kehamilan
Pembesaran, peningkatan sensitivitas, padat dan dada terasa padat merupakan tanda awal dari  kehamilan, sebagai respon dari terhadap peningkatan estrogen dan progesteron.  Tanda diatas merupakan tanda presumtif dari kehamilan.  Tarjadinya  perubahan sensitivitas berkisar dari rasa tegang hingga nyeri.  Puting dan areola menjadi hiperpigmentasi  dan puting  menjadi lebih tegang dan menonjol (Lowdermilk, 1995 hal 193). Pembesaran dari kelenjar sebaseus  terbanyak di daerah areola yang disebut dengan Montgomery’s tubercles. Yang melingkar  disekitar areola.  Kelenjar ini mempertahankan puting tetap basah sebagai lubrikasi selama minum ASI.  Kelembutan dari nipple akan terancam jika puting susu dibersihkan dengan sabun.
Selama kehamilan trimester kedua hingga ketiga  perkembangan kelenjar mama akan progresiif yang menyebabkan payudara membesar  lebih cepat. Kadar hormon  luteal dan  plasenta  akan  terjadinya proliferasi dari kelenjar ductus lactiferus dan jaringan lobus alveoral. Sehingga pada palpasi payudara secara umum ditemukan nodul yang agak keras. Pengembangan jaringan connective  menyebabkan terjadinya jaringan menjadi lembut dan  longgar.  Meskipun  perkembangan mamae sudah sempurna pada pertengahan masa kehamilan, namun laktasi  tetap terhambat hingga penurunan kadar estrogen pada saat menjelang kelahiran. Pada saat itu akan dijumpai  kondisi mamae yang kulitnya tipis, tranparan, dan mengeluarkan materi yang agak kental ( pre kolestrum ). Prekolstrum ini sudah bisa  ditemukan dalam sel asini  pada bulan ketiga dari kehamilan.
Colestrum merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan dan oranye yang merupakan bentuk mula dari ASI.
2.      Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu  kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan  payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum
3.      Manfaat Perawatan Payudara Selama Hamil
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara  sebelum terjadi laktas. Jika  persipan kurang dapat terjadi gangguan penghisapan pada bayi akibat ukuran puting yang kecil atau mendelep. Akibat lain bisa terjadi produksi Asi akan terlambat serta kondisi kebersihan payudara ibu tidak terjamin sehingga dapat membahayakan kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang kurang pada saat persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika bayi disusukan  ibu akan merasakan geli atau perih pada payudaranya.
4.      Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
Berbagai dampak negatif dapat tibul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
a.      Puting susu mendelep
b.      Anak susah menyusui
c.       ASI lama keluar
d.     Produksi ASI  terbatas
e.      Pembengkakan pada payudara
f.        Payudara meradang
g.      Payudara kotor
h.      Ibu belum siap menyusui
i.         Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet.
5.      Persiapan untuk perawatan payudara selama hamil.
Persipan Alat :
o   Minyak kelapa .
o   Kapas
o   Handuk.
o   Waslap.
o   Air dalam kom .
6.      Cara perawatan payudara:
a.      Kompres puting susu dengan kapas minyak 2 menit untuk  melemaskan sekaligus mengangkat kotoran pada puting susu
b.      Bersihkan  saluran air susu pada puting susu dengan kapas lembab.
c.       Tarik puting kedua puting susu bersama-sama,dan putar kedalam kemudian keluar sebanyak 20 kali .
d.     Untuk puting susu datar atau masuk kedalam dengan jari telunjuk dan ibu jari mengurut daerah sekitar puting susu kearah berlawanan merata.
e.      Basahi kedua telapak tangan dengan minyak , tarik kedua putting susu bersama-sama dan putar kedalam kemudian keluar sebanyak 20 kali.
f.        Puting susu dirangsang dengan ujung waslap handuk kering yang digerakkan keatas dan kebawah.